Sebentuk cinta memenuhi cawan-cawan hati.Entah masa yang mana dengan waktu mendekap indah saat kembali.Sebuah kehadiran menghempas tirai kelabu termakan usia.Tetap tebarkan alunan sajak dalam jalanku.Inilah aku,sesosok jiwa bermodalkan segenggam cinta mengarungi malam mengguratkan syair sedihku.Syair dari jingganya senja,dan pagi ialah saksi pembalut tangisku.
Apa yang kau bawa?Mengapa sebegitu sulit kulepas indah di sampingmu,selalu semakin kuat dalam deret usahaku.Rintik ini bukan lagi tetesan harap.Sebuah hujan yang abadi menemani hati yang tak lagi membiru.
Kau ulurkan sebuah mawar,memenuhi ruang yang telah lama kosong dan berdebu.Dimana pedih?Di sudut meja kayu,dibalik jendela debu tak jua kutemukan pedih dalam bayangmu……………………
Dalam namamu,tiada kata yang dapat kutenggarai.Bukan bisu,hanya kehilangan kata dalam perjalananku melewati indah mencari hatimu.Dari banyak jalan yang ku jejaki,selalu damai yang membalut hati.
Dengarkan syairku,sebuah indah yang ku rangkai dalam namamu,kan abadi meski mawar kan ternoda.
Dalam namamu,aku terkekang dalam rantai kasih.
Aku kehilangan kesedihan
Dan namamu yang telah menguburnya………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar