Setiap malam sebelum aku terlelap. aku selalu
menyempatkan diriku untuk beberapa menit menatap langit.
hanya sekedar untuk
tau seperti apa udara di malam hari
hanya untuk tau ada
berapa bintang yang mampu ku hitung
hanya untuk tau
dinginya lantai putih didepan teras
hanya untuk tau
seredup apa sinar sang rembulan
hanya untuk tau rasa
takut saat membuka pintu agar tidak membangunkan orang orang yang aku sayang.
Tapi itu dulu, saat
aku memang hanya ingin tau apa yang seharusnya aku ketahui
Dan sekarang semuanya berubah, aku menatap langit
hanya untuk tau apa yang ingin aku tau. iya, kamu. tentang kamu yang masih
belum bisa aku mengerti.
Hari ini sama, aku kembali membuka pintu lalu menatap
langit dan melemparkan pertanyaan bodohku tentang kamu, menanyakan pertanyaan
itu pun aku tidak tau kepada siapa. tapi tanpa peduli, aku tetap melontarkan
kata demi kata.
Entah sejak kapan aku mulai terbiasa dengan dingin
lantai teras ini. yang aku tau, aku mulai menikmati udara malam sejak kamu
mengatakan ‘tidak’ tentang semuanya. aku ingat,
saat itu aku langsung menanyakan “apa yang salah dari kisahku?” tapi
tetap tidak ada jawaban. Dan Aku mulai sering berlama lama disini, sampai
merasa dingin lalu bergerak pergi ke arah tempat tidur.
Lalu apa yang
terjadi dengan ku? iya, aku hanya tersenyum dan menjadi pendengar yang baik.
Dan kamu tau apa yang orang tadi tanyakan padaku? Dia
bilang ‘gimana? kamu juga bangga ga?’ aku hanya menjawabnya dengan senyum
kecil , yang mungkin orang ini tidak sadar bahwa senyumku mewakili semua yang
aku rasakan.
Hah. yasudah, kurasa langit mulai bosan melihat
wajahku yang muram. aku putuskan untuk mencari bintang yang paling bersinar
sebelum aku tidur dan terlelap.
Tapi
tidak ada, tidak ada satupun bintang malam ini.
awan dan bulan pun ikut lenyap. mereka lebih memilih pergi daripada
menemaniku
dalam sepi. Dan malam ini tidak menjadi sempurna, langit jadi terlihat
gelap dan kosong. tapi tidak apa, aku akan tetap berdoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar