Daripada
berserakan dan terbuang melayang dengan percuma, mutiara-mutiara hati
ini kukumpulkan dan kusimpan disini sebagai renungan saat ini dan
dikemudian hari.
Semua ini
dituliskan dengan spontan saja, baik saat dijalan, dikamar, saat
menikmati segelas kopi atau sedan menonton televisi. Saat bangun dari
tidur atau saat menjelang tidur. Adakalanya juga salam masalah, melihat
matahari terbit, bahkan bisa saja saat dalam kamar mandi!Dan kutambahkan
juga mutiara dari sahabat yang berkenan.
Kucoba dan berusaha untuk mengumpulkan sebanyak 365 mutiara, agar bisa dijadikan setahun yang penuh makna.
Semoga…
1____________________________________
02________________________________________________________________
Siapa yang dapat bersabar ia
adalah pemenang sesungguhnya. Sabar dalam kesusahan dan penderitaan.
Sabar menerima hinaan. Sabar menghadapi cobaan. Sabar menahan nafsu.
03________________________________________________________________
Kepopuleran sangat menarik dan diminati
manusia pada umumnya. Kepopuleran membuat seseorang menjadi bangga dan
merasa lebih dari orang lain. Itulah segala cara, baik dalam arti
positif maupun negatif untuk meraihnya. Dalam berbagai bidang hal ini
ada.
Kepopuleran dapat membuat seseorang melambung tinggi, tapi juga bisa menjadikannya tenggelam dalam jurang yang menyedihkan.
04________________________________________________________________
Sebagai
orang tua tentu kita ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Pintar dan dapat dibanggakan. Untuk itulah kita akan menjaga dan
mendidiknya dengan cara yang terbaik.
Namun sebagai orang tua sering tanpa menyadari apa yang dianggap yang terbaik itu justru meracuni anak sendiri.
Kita berpikir itu sebagai cara untuk mengungkapkan kasih sayang. Sayangnya hal itu malahan membuat anak-anak tidak bertumbuh.
05________________________________________________________________
Kebahagiaan itu akan datang saat engkau sanggup meletakkan segala
kerisaipuan. Engkau dapat melepaskan keinginan-keinginan dan kemelekatan
pada segala yang berbentuk.
Kebahagiaan itu akan selalu ada saat engkau sanggup mengubah pikiran dan sudut pandang terhadap hidup ini.
Bila relung-relung pikiranmu diisi oleh benih-benih kedamaian, maka
ada kebahagiaan. Sebaliknya bila engkau isi dengan kerisauan, makan
penderitaanlah yang ada.
06________________________________________________________________
Pikran
adalah pengendali kehidupan. Pikiran bagaikan nahkoda yang
mengomandaoi kapal di tengah lautan. Ia yang berkuasa. Begitulah pikiran
menahkodai kehidupan manusia.
Kita lupa, bahwa ada yang lebih berkuasa daripada pikiran. Yakni Kuasa Tuhan. Seperti Nahkoda ada yang berkuasa atas kuasanya.
Tanpa sadar banyak di antara kita membiarkan pikiran berkuasa menghalangi Kuasa Tuhan bekerja atas hidup kita.
07________________________________________________________________
Kadang apa yang kita anggap kurang
berharga, sungguh menjadi sangat berharga bagi orang lain. Yang lebih
dahsyat hal itu dapat mendatangkan kebahagiaan bersama. Inilah nilai
kehidupan dari memberi dan berbagi.
08________________________________________________________________
Andaikan
rasa malu yang mendahului kita ketika hendak melakukan kesalahan.
Bukannya hadir setelah kesalahan terjadi, maka hidup kita akan
terhindar dari banyak kesalahan yang sia-sia.
09________________________________________________________________
Mengucapkan terima kasih memang mudah.
Tapi tidah semudah yang kita kira. Sebab tidak sedikit yang masih sulit
untuk mengucapkannya.
Belum lagi soalnya nilainya. Apakah hanya sekadar mengucapkan atau berasal dari ketulusan hati? Tentu kita yang bisa menilai.
10________________________________________________________________
Sejatinya kita memang perlu melatih diri
kita, agar tidak terjebak pada amarah setiap hari. Namun adalah pilihan
realistis ketika kita tidak bisa menghentikan amarah itu dengan
membuangnya dan melupakan pada saat hendak tidur.
11________________________________________________________________
Manusia
jaman kekinian lebih sibuk memperindah penampilan dan lebih mengisi
otaknya dengan segala ilmu. Kebanyakan lupa untuk mengisi jiwanya yang
gersang dan melompong. Karena pandangan yang salah.
12________________________________________________________________
Hidup adalah perjalanan penuh dengan beban dan masalah. Tidak mungkin
akan lancar selamanya. Pasti ada masa-masa susahnya. Memahami hal ini,
tentu kita akan menyiapkan diri menghadapi semua itu tanpa
keluh-keluh. Karena kita percaya, bila waktunya semua akan berlalu.
Seperti bumi yang kita huni ini. Alam telah mengajarkan, tidak selama
akan ada musim kemarau. Akan ada waktunya berlalu dan berganti musim
hujan yang menyejukan.
13________________________________________________________________
Menghamba kepada Kekuasaan Tuhan adalah kemuliaan, sedangkan menghamba kepada kekuasaan manusia adalah kehinaan.
Mengakui Keberadaan Tuhan dalam
segala lalku adalah keimanan, sedangkan mengakui keberadaan manusia
adalah segalanya itu adalah kebodohan.
14________________________________________________________________
Membiarkan anak berbuat kebaikan
adalah cara memupuk budi pekertinya. Mengajarkan anak untuk hidup
berbagi, maka ia akan mengerti makna hidup ini.
15________________________________________________________________
Melihat suatu masalah jangan hanya menggunakan pemikiran dan standar
diri sendiri. Sebab itu akan memudahkan kita terjebak dalam
kesalah-pahaman. Perlu kejernihan pikiran untuk memahami secara jelas
dan luas sebelum menyimpulkan.
16________________________________________________________________
Kebenaran
yang sederhana. Namun tidak seserhana dalam kenyataan. Bahwa memiliki
hati yang bersyukur adalah paling membahagiakan. Di dalam penderitaan
dan kesedihan masih dapat memiliki hati yang bersyukur merupakan
kearifan tertinggi.
Di
saat didera kesedihan dan penderitaan, orang-orang awam malahan pergi
melarikan diri dengan mencari hiburan. Minum arak atau mendengarkan
musik sendu. Padahal semua itu akan semakin melemahkan jiwa.
17________________________________________________________________
Berusahalah agar dapat menjadi arus yang
bersih di dalam keruhnya dunia fana ini dan menjadi seberkas cahaya di
dalam kegelapan yang penuh angin dan hujan.
Berusahalah menjaga pelita nurani yang
masih samar-samar menyala. Jagalah kesadaran seperti tatkala berjalan di
pinggir jurang yang licin.
18________________________________________________________________
Mengapa kita memperlakukan diri
kita dengan standar ganda? Untuk urusan jasmani kita begitu rajin
menjaga kebersihannya. Namun untuk urusan hati malahan mengabaikannya.
19________________________________________________________________
Umat beragama lupa sejati ajaranya. Melatih untuk mengecilkan ego.
Yang pada muaranya untuk menemukan kebenaran sejati yang bernama Hati
Nurani.
Betapa indahnya. Bila setiap pemeluk agama dapat menemukan kesadaran
bahwa agama sejati yang wajib dipeluk itu adalah nurani. Sumber
kebenaran tertinggi untuk menyatukan diri dengan Sang Maha Tinggi.
20________________________________________________________________
Hidup
memang bukan sekadar pilihan. Yang terpenting adalah memiliki hati
untuk menerima segala keadaan setelah berusaha dengan kemampuan yang
ada.
21_______________________________________________________________
“Bila bisa tenang dalam menghadapi masalah, maka pasti bisa menerobos kesulitan sebesar apapun. [Sang Guru]
22________________________________________________________________
#KITAB SUCI
sebab kemalasan
kitab suci jadi pajangan atau sekadar bacaan
harta berlimpah pun jadi sia-sia
kata-kata sejuta makna menjadi hampa
23________________________________________________________________
#KEBAHAGIAAN
karena ketidak-pahaman
manusia mencari-cari kebahagiaan
rela sampai ke ujung dunia
ternyata bahagia itu ada di dalam hatinya
24_______________________________________________________________
#TUHAN
karena kebodohan pun kepintaran, manusia tiada lelah dalam perdebatan,
menciptakan tuhan sesuai pemikirannya, tuhan pun menjadi berhala
25_______________________________________________________________
#AGAMA
sebab ketidak-mengertian,
kebanggaan yang berlebihan, kefanatikan, kaum agama buta, tak dapat
memahami indah ajarannya yang penuh cinta
26_______________________________________________________________
#CINTA
karena ketidak-tahuan, lupa diri dan keegoisan, manusia menjadi buta, tak dapat menikmati indahnya cinta
27_______________________________________________________________
[Jangan bertengkar hanya untuk membuktikan siapa yang benar
dan siapa yang salah. Kita masih bisa berdebat atau berdiskusi
baik-baik. Kita tidak pernah layak atau berharga untuk bertengkar demi
untuk mengorbankan kebaikan hati.| Ajahn Brahm]
28_______________________________________________________________
Akan betapa damai dan bahagianya hidup tanpa penghakiman. Melihat segala apa adanya. Tanpa berusaha menilai.
Kita tidak mengorbankan kebaikan hati dengan benci dan sombong. Sebab
ketika kita menilai acapkali kita ada perasaan tidak suka dan
merendahkan.
Ketika kita melihat semuanya dengan standar hati yang netral. Hati
akan terbuka. Mata jelas melihat. Pikiran jernih menyelimuti.
Berapa dosa yang tercipta oleh penghakiman kita pada kehidupan?
29_______________________________________________________________
Hukum
memang harus ditegakkan. Tetapi untuk keadaan tertentu hukum harus
disingkirkan. Jangan karena demi menegakkan hukum dan aturan kita
kehilangan kewelasan dan kebaikan hati.
30_______________________________________________________________
Satu kebenaran yang tak dipungkiri. Satu
hal yang pasti. Tentang ketidak-pastian hidup ini. Tak ada yang menduga
apa yang akan terjadi. Apa yang ada di depan masih menjadi mistri.
Ada yang sudah tua tidak mati-mati.
Tahu-tahu yang masih muda sudah mendahului. Ada yang sakit-sakitan
masih bertahan hidup sampai hari ini. Tiba-tiba yang sehat dan segar
bugar tak bernafas lagi.
Menghadapi ketidak-pastian ini. Perlu
bijak menyikapi. Menyiapkan hati yang damai untuk menghadapi apapun
yang terjadi. Yang baik dan buruk adalah bagian hidup ini. Tidak perlu
diskriminasi.
31_______________________________________________________________
Masalah memang tak jauh dari
hidup manusia. Sebab dunia adalah lautan masalah. Jadi hidup di dunia
harus siap menghadapi segala masalah yang ada.
Lebih dari segalanya,
sesungguhnya keinginan dan tekad dari dalam diri untuk berusaha
menghadapi dan mengatasi setiap masalah yang ada. Itu merupakan kunci
penting. Orang lain tidak akan bisa menyelesaikan masalah kita, kalau
dari diri kita sendiri tiada reaksi dan motivasi.
32_______________________________________________________________
Ketika ada
yang memberi sesuatu kepada kita, maka secara otomatis kita menilai
orang tersebut baik. Namun di lain waktu tatkala kita membantu
seseorang dan hanya mendapat ucapan terima kasih. Stempel buruk kita
layangkan padanya.
Penilaian
kita bukanlah kebenaran yang sesungguhnya. Hanya kebenaran palsu. Baik
atau buruk penilaian kita sekadar berdasarkan perasaan dan prasangka
saja.
Diberi sesuatu perasaan menjadi baik dan hanya diucapkan terima kasih, maka berprasangka buruk.
33_______________________________________________________________
Karena ketamakan untuk memiliki
keuntungan yang berlebih, manusia rela membutakan mata hatinya. Atas
nama keserakahan, manusia yang memiliki kepintaran bisa menjadi bodoh.
Akal sehatnya menjadi rabun ketika kepintarannya yang menjadi ukuran.
34________________________________________________________________
Pada jaman
sekarang tak dipungkiri manusia lebih mementingkan penampilan luarnya.
Poles sana-sini agar menjadi mulus. Menjaga penampilan sebaik mungkin
dan menarik perhatian.
Tetapi di
balik penampilan yang halus dan mulus, hati masih bersisik dan tidak
lurus. Masih menggunung amarah dan kebencian. Masih diselimuti iri dan
dengki. Keserakahan dan kelicikan masih menyertai. Nafsu dan asusila
masih membara.
Kita tertipu. Menganggap tubuh jasmani yang kelihatan sebagai yang asli dan tubuh rohani yang tak tampak sebagai yang palsu.
35_______________________________________________________________
Sebuah senyuman memiliki energi
yang dahsyat dan menggairahkan hidup. Senyum itu makanan bagi perasaan
dan jiwa. Bagaikan curahan air pada waktu kekeringan.
36_______________________________________________________________
Ajahn Brahm menulis:
[Perbedaan antar umat beragama hanyalah diciptakan oleh orang-orang
yang tak memahami apa yang mereka omongkan. Pemimpin agama sejati itu
pasti akan selalu bisa saling merangkul dan berjalan bersama.]
37_______________________________________________________________
Kebanyakan dari kita
terkondisi untuk menambah penderitaan orang lain dengan menyalahkan
atau amarah. Herannya kita justru menganggap itu sebagai kebenaran.
Kita lupa, bahwa kebenarannya tidak setiap kesalahan harus disalahkan
untuk membenarkannya.
38_______________________________________________________________
Ketika ada yang mengatakan tentang keburukanku dan itu benar, maka seharusnya aku memohon ampun pada Tuhan atas kesalahanku.
Tetapi pada saat yang mengatakan hal buruk tentang diriku dan itu
tidak benar, maka aku akan meminta Tuhan mengampuni atas kesalahan
dirinya.
39_______________________________________________________________
YaTuhan,
ampunilah aku yang masih hidup dalam setumpuk keegoisan dan kesesatan,
sehingga membuat iblis tertawa. Malu sebagai umat-Mu yang beragama
tapi kehilangan harga diri untuk menjadi ber-Tuhan.
40_______________________________________________________________
Percayalah, tidak ada kejujuran atau kebaikan yang akan berakhir
dengan sia-sia. Kelihatannya saja saat ini kita mengalami kerugian.
Semesta ini tidak diam dan tertidur. Apa yang kita lakukan. Niat baik
dan perilaku terpuji akan dengan jelas dicatat dalam buku sejarah
kehidupan kita.
41_______________________________________________________________
Ketika kita berbuat satu hal yang
baik, pada awalnya mungkin kelihatan sebagai sesuatu hal yang
merugikan. Namun percayalah, bahwa dalam kebajikan itu tidak ada yang
sia-sia. Karena pada akhirnya akan mendatangkan keuntungan yang tak
terkira.
42_______________________________________________________________
Ia yang merasa paling benar, bahkan tidak perlu lagi melihat kebenaran yang ada untuk menyalahkan.
Ia yang merasa paling benar, cenderung akan arogan untuk menolak kebenaran dari orang lain.
Ia yang merasa paling benar, menjadi sibuk untuk melihat kesalahan dan menghakimi selain dirinya.
Ia yang merasa paling benar, hidup dalam kebenarannya sendiri, sehingga tak dapat menemukan kesalahannya.
Sungguh kasihan bila demikian. Kebenarannya: Tidak perlu merasa paling benar untuk hidup dalam Hakekat Kebenaran
43_______________________________________________________________
Kita sering tertipu ketika uang yang menjadi standar kebaikan.
Padahal uang justru seringkali menjadi sumber kesalahan. Sebab uang
membuat kita menjadi tidak obyektif lagi dalam menilai.
44_______________________________________________________________
Cinta sejatinya adalah keindahan dan kesucian bila itu berasal dari
hakekat hati yang apa adanya. Cinta pada tempat dan yang seharusnya
tanpa kepentingan nafsu dan keinginan macam-macam.
Pada hakekatnya bukan cinta itu buta. Tapi manusia yang buta memaknai
sejatinya cinta. Menyalahgunakan cinta demi memnuhi nafsu dan
keegoaannya.
Bila seseorang katanya atas nama cinta melakukan segala cara yang
tidak sesuai norma dan melanggar etika. Itu karena hatinya yang buta.
Ia justru telah kehilangan cinta.
45_______________________________________________________________
Setiap dari kita memiliki pesan-pesan surgawi yang akan menuntun
hidup kita pada kebajikan. Namun seringkali suara kebenaran itu terkubur
oleh logika dan rasionalisasi untung rugi.
Dalam perjalanan waktu, suara hati kita kehilangan gemanya dan
selanjutnya terabaikan. Ketika suara hati masih sayup-sayup terdengar,
kita lantas berkata,Hei suara hati, emang gua pikirin! Siapa lu?
46_______________________________________________________________
Kita sering menunjukkan kemunafikan dalam bersikap. Umumnya sikap hormat kita disebabkan ’siapa dia’ bukan ‘bukan saya’.
Sikap kita akan berbeda pada seorang pembantu di rumah tangga dengan
pembantu presiden. Berbeda ketika kita berhadapan dengan tukang
bangunan dengan arsitek. Berbeda antara menghadapi office boy dengan
head office.
47_______________________________________________________________
Sebenarnya bukan tidak bisa. Tapi sudah
kehilangan harapan untuk mencoba. Sudah ada penyekat yang menghalangi
karena kegagalan demi kegagalan yang dialami.
Jadi intinya, jangan lelah untuk terus
mencoba sampai harapan itu tercapai. Selalu akan ada harapan bila mau
terus mencoba. Itu prinsipnya.
48_______________________________________________________________
Banyak hal yang menurut pemikiran kita
benar. Tidak selamanya benar. Diperlukan keberanian untuk menerima dan
mengubah sudut pandang. Atau kita tidak akan pernah berubah menjadi
benar karena kekerasan hati.
Kekerasan hati seringkali menjerumuskan
kita dalam kesalahan. Hidup dalam mempertahankan hal yang salah sebagai
kebenaran. Sebaliknya hal yang benar justru dianggap salah.
Demi menjadi benar memang dibutuhkan keberanian dan kelembutan hati untuk belajar dari kesalahan.
49________________________________________________________________
Bahwa
dalam hidup ini di dalam hal-hal yang benar seringkali terdapat
kesalahan. Sebaliknya di dalam hal yang salah kadang-kadang ada
kebenarannya. Itulah sebabnya dalam memutuskan segala hal dibutuhkan
sikap bijak. Bukan semata logika dan rasional.
50_______________________________________________________________
Tidak
ada pilihan yang terbaik dalam hidup ini, yang ada adalah jalani hidup
ini sebaik-baiknya dengan menjadi baik. Baik kepada sesama manusia
maupun di hadapan Tuhan.
51_______________________________________________________________
Kita
berpikir bahwa semakin banyak keinginan dan semakin banyak yang
tercapai akan membuat hidup kita bahagia. Tanpa kita sadari justru
dibaliknya semakin banyak penderitaan.
Demi untuk menggapai kebahagiaan, kita
menciptakan banyak keinginan. Karena dengan adanya keinginan, maka ada
pencapaian yang melahirkan kebahagiaan.Kita ingin ini-itu. Memiliki
segalanya bila perlu. Sebab kita anggap semua itu sebagai sumber
kebahagiaan. Tapi kebahagiaan yang ada hanya kebahagiaan semu.
52_______________________________________________________________
Apa gunanya hidup sukses secara keduniawian, namun pada saat mati gagal dalam kerohanian?
53_______________________________________________________________
Sikap tenang menghadapi masalah akan menyelamatkan kita dari bencana atau hal-hal yang tidak kita inginkan
54_______________________________________________________________
Apabila
hidup kita selalu di bawa kendali dan pengaruh orang lain, maka
selamanya kita tidak akan menjadi diri kita yang sesungguhnya
55_______________________________________________________________
Sebagai orang tua tergerak untuk membela atau melindungi anak
sendiri tentu tidak salah. Tapi dengan cara selalu membela anak
terlepas salah atau benar, justru akan semakin kita menjebak anak
terjerumus dalam kesalahan. Tentu diri sendiri terkena imbasnya.
56_______________________________________________________________
Ketika kita berpikir telah melakukan hal yang benar dan menilai orang
lain tidak benar, pada saat bersamaan kita telah melakukan
ketidak-benaran.
Pada saat kita berpikir, pemikiran kitalah yang paling baik dan
benar, lalu kita merendahkan pemikiran seseorang. Hal ini menunjukkan
ketidak-benaran pemikiran kita.
57____________________________________
Mengatakan hal yang benar adalah kebenaran. Namun tidak mengatakan
hal yang benar pun bukanlah sebuah kesalahan. Karena hal yang benar
faktanya pun bisa saja ada ketidak-benaran di baliknya.
Segala kejadian dalam hidup yang paling buruk dan menyakitkan sekali pun adalah pembelajaran yang berharga.
58____________________________________
Manusia pada jaman kemajuan ini. Lebih mementingkan penampilan luar.
Mau bersusah payah dan mengeluarkan banyak biaya untuk mengurusi
tubuhnya.
Memperindah dan memberi wangi-wangian. Bercermin berkali-kali dalam sehari atas fisiknya.
Pada akhirnya sampai lupa merawat kebersihan hati dan bercermin isi
nuraninya. Bahkan lebih mengotori. Hati lebih menjadi tumpukan sampah
kekotoran batin.
59____________________________________
Kadang di balik kebenaran ada kesalahan,
sebaliknya di balik kesalahan pun ada kebenarannya. Jadi jangan suka
mengklaim diri sebagai yang paling benar
60____________________________________
Percaya pada Tuhan, pasti selalu ada jalan, sebab siapa yang mau berharap pada-Nya, maka akan dikirimkan HARAPAN itu
61____________________________________
Motivator yang terbaik bagi saya bukan Mario Teguh atau John Maxwell, tapi adalah diri saya sendiri
62____________________________________
Ketika bisa diam dan berhenti memikirkan dan menilai apapun, itulah pencapaian percerahan tertinggi
63_____________________________________
Dalam hidup ini tidak ada yang namanya
pilihan yang terbaik, yang terbaik itu jalani sebaik-baiknya hidup ini
dengan menjadi orang baik, baik di mata manusia maupun di hadapan
Tuhan.
64_____________________________________
Hidup keseharian mengajarkan kita menjadi
munafik, sering kita tidak berusaha menjadi diri sendiri yang sejati,
tetapi menjadi apa yang dikehendaki orang lain, kita berinteraksi dengan
orang lain dengan standar semata karena ’siapa dia’ bukan karena
’siapa saya’.
65_______________________________________________________________
Kita
berpikir bahwa semakin banyak keinginan dan semakin banyak yang
tercapai akan membuat hidup kita bahagia. Tanpa kita sadari justru
dibaliknya semakin banyak penderitaan
66___________________________________
Pasti
selalu ada masalah dalam hidup ini. Karena hidup ini adalah lautan
masalah. Bila tidak ada masalah bukan hidup namanya. Ada masalah
membuat hidup ini lebih hidup.
Tidak masalah bila hidup ini menghadapi banyak masalah. Karena engkau diberikan hidup untuk menyelesaikan masalah.
Masalah memang tidak akan selesai-selesai. Tapi percayalah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
67_______________________________________________________________
Pasti selalu ada masalah dalam hidup
ini. Karena hidup ini adalah lautan masalah. Bila tidak ada
masalah bukan hidup namanya. Ada masalah membuat hidup ini lebih
hidup.
Tidak masalah bila hidup ini menghadapi banyak masalah. Karena engkau diberikan hidup untuk menyelesaikan masalah.
Masalah memang tidak akan selesai-selesai. Tapi percayalah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
68___________________________________
“Sesungguhnya, puasa bukanlah sekadar tidak makan dan minum
selama sebulan penuh, tetapi merujuk perilaku manusia “muttagin”, yakni
nilai keutamaan manusia, seperti tidak tamak, toleran, sabar, dan
lain-lain. Dengan kata lain, puasa adalah SEBUAH PERLAWANAN TERHADAP
HASRAT-HASRAT KONSUMENRISME.”
Demikian Garin Nugroho _seorang seniman kenamaan_ dalam rubrik “Udar-Rasa” di Kompas cetak Minggu (22/7) menulis.
69_______________________________________________________________
Tertawalah selagi memang kita layak untuk tertawa… Tertawalah untuk hal yang positif saja. Yang dapat menyehatkan jiwa raga.
70_________________________________________________________
Sejatinya berbagi dan memberi
adalah kewajiban yang melahirkan kebahagiaan. Pasti Tuhan tidak
menghendaki kita menjadi peminta-minta. Tetapi menginginkan setiap
umat-Nya untuk saling memberi.
Berbagi dan memberi dalam pengertian yang luas tentu bukan
sekadar dalam bentuk materi. Tetapi lebih dari itu adalah berbagi
kebaikan dan kasih sayang. Member i dalam arti perhatian dan
kepedulian.
71_____________________________________
Hidup tanpa
adanya ketenangan, maka akan bermasalah. Hidup tanpa kearifan, maka
sering akan terjadi kesalahan. Kepintaran tanpa kearifan, bisa menjadi
bencana. Kepintaran disertai kearifan, maka hidup akan terjaga.
72_______________________________________________________________
Apakah
setiap permintaan dalam doa yang kita panjatkan kepada Tuhan akan
selalu dipenuhi? Apakah berdoa itu hanya berupa permintaan-permintaan
dalam bentuk kekayaan, terwujudnya keinginan atau kesehatan? Apakah
berdoa itu bagaikan bernegosiasi atau berbisnis dengan Tuhan? Apakah
berdoa itu sama dengan mengancam Tuhan, agar memenuhi segala keinginan
kita? Saya yakin, kita akan menjawab, “bukan!”. Karena memang bukan
demikian tujuan kita berdoa. Tetapi pada kenyataannya, tanpa disadari
kita melakukan hal yang demikian.
73______________________________________________________________
Apakah otak lebih mendominasi kehidupan kita, sehingga kita semakin jauh
dari nurani dan tenggelam dalam kesalahan karena pembenaran demi
pembenaran?
74_____________________________
Manusia
demi untuk mencapai tujuan dan menutup rasa malunya seringkali rela
melakukan hal yang lebih memalukan dirinya di kemudian hari
75______________________________________________________________
Berbeda itu indah. Berbeda itu memberikan
warna-warni kehidupan. Seperti pelangi yang begitu indah menghiasi
langit di kala senja.
Berbeda itu indah. Bila kita tidak saling membedakan. Tidak saling merasa yang paling ini dan itu.
Berbeda itu indah kalau kita mau bersatu. Seperti pelangi yang tampak indah karena penyatuan warna yang berbeda.
Berbeda itu memang indah. Tetapi ada kalanya kita jangan keras kepala untuk selalu berbeda. Pokoknya yang penting beda.
Karena berbeda itu akan semakin indah kalau kita mau merendahkan hati untuk bersama. Berdiri dalam keseragaman.
76______________________________________________________________
Disaat
kita mengklaim diri kita sebagai umat yang paling rendah hati.
Ternyata setumpuk kesombongan tersembunyi di balik hati. Mengerikan.
Ternyata kata-kata bijak “Pada saat satu jari menunjukkan
kesalahan orang lain, sesungguhnya keempat jari yang lain menunju pada
diri sendiri.”
77____________________________________
Banyak di
antara kita adalah termasuk manusia yang ingin menang sendiri.
Seringkali sudah salah, bukannya mengaku salah. Tetapi malahan
menyalahkan dengan arogan. Lalu kita merasa bangga. Kasihan.
78______________________________________________________________
Orang
benar, tidak akan berpikiran bahwa ia yang paling benar. Sebaliknya
orang yang merasa benar, di dalam pikirannya hanya dirinya yang paling
benar.
Orang benar, akan merasa dirinya yang selalu bersalah.
Sedangkan orang yang merasa benar, maka ia tidak akan perlu mengaku
salah.
Orang benar setiap saat akan berintrospeksi diri dan
merendahkan hati. Tetapi orang yang merasa benar, tidak perlu
berintrospeksi. Karena sudah merasa benar, maka selalu tinggi hati.
Orang benar memiliki kelembutan hati, maka ia akan dapat
menerima masukan dan kritikan dari siapa saja. Dari seorang anak kecil
sekalipun.
79________________________________________________________________
Banyak
orang tua berpikir, bahwa mereka begitu sayang pada anak-anaknya dengan
apa yang dilakukannya. Tetapi tidak menyadari betapa bodohnya mereka.
Karena telah meracuni anak-anaknya sendiri.
80___________________________________
Saya tidak
anti berbicara tentang kejelekan perilaku seseorang. Begitu juga saya
tidak anti membenci perilaku umat beragama yang secara tidak langsung
menjelekkan agamanya sendiri. Tetapi saya paling anti untuk menjelekkan
agama apapun.
81_________________________________________________________________
Agama
seharusnya membuat manusia hidup lebih beradab dan menghindari
kejahatan. Bukannya berubah menjadi biadab dan buas akan kesalahan.
Sejatinya agama mengajarkan manusia untuk memiliki sifat
tahu malu. Malu bila tidak melakukan kebajikan. Malu pula bila hidup
dalam kesalahan.
Namun sekarang manusia tidak malu-malu lagi melakukan hal yang memalukan agamanya. Atas nama agama menyebarkan permusuhan.
82__________________________________________________________________
Tahu berbuat
baik itu benar. Namun seringkali pura-pura tidak tahu ketika
kesempatan berbuat baik datang. Sungguh menjadi bahan tertawaan jika
diketahui orang.
Lalu apa gunanya tahu tentang kebaikan dan kebenaran? Tahu tapi
tidak tahu. Begitulah yang aku tahu tentang diriku. Hanya bisa
omong-omong kosong tentang tahu.
83_______________________________________________________________
Sebagai orang tua menyayangi anaknya
tentu hal yang lumrah. Tetapi ketika anak selalu berbuat salah dan
dibela. Itu tentu sudah berbahaya.
84_______________________________________________________________
Setiap manusia adalah kekasih bagi Tuhan. Tetapi bisakah setiap manusia menjadikan Tuhan sebagai kekasihnya?
85______________________________________________________________
Berhala itu, selalu ada dari waktu ke waktu. Melekat kepada yang berwujud dan tak berwujud, bisa menjadi sumber keberhalaan.
*86_______________________________________________________________
Apakah
beragama telah membuatku menjadi manusia pembawa damai atau menakutkan
bagi orang lain? Apakah ber-Tuhan membuatku semakin melakukan
keinginan Tuhan?
87_______________________________________________________________
Tidak perlu berkecil hati bila orang lain dan dunia tidak mengetahui kebaikan yang telah engkau lakukan.
Tetapi berbesar hatilah telah melakukan kebaikan, karena engkau telah bisa melakukan perintah suara kecil hatimu.
Kebaikan bukanlah untuk dinilai demi mendapatkan kebanggaan dan pujian dari orang lain dan agar dunia mengetahui.
Tetapi melakukan kebaikan adalah panggilan nurani, bukan untuk pamrih.
88________________________________________________________________
Dibalik
setiap peristiwa seburuk apapun pasti ada yang bisa dimaknai.
Tergantung bagaimana apakah kita bisa memetiknya untuk pembelajaran
hidup yang lebih berarti?!
*89________________________________________________________________
Kompasiana, membuat saya jadi konsisten untuk terus menulis sampai saat ini. Ada kekuatan tersendiri yang saya sendiri tidak tahu.
90________________________________________________________________
Apakah
dengan melalui tahun yang baru, bisa menjadikan kita sebagai manusia
yang baru? Menjadi baru saja belum cukup, tetapi bisa setiap saat
menjaganya selalu baru itulah keniscayaan.
*
91_____________________________________
92__________________________________________________________
Fanatik adalah penyakit bagi saya. Fanatik bisa menuju kepada kesesatan. Begitu yang saya pahami.
Kefanatikan bisa mendatangkan bencana yang membutakan hati, sehingga bisa berbuat diluar logika.
Membabibuta terhadap yang tidak sepemahaman. Karena yang tidak sepemahaman adalah racun yang harus disingkirkan.
93________________________________________________________
Dalam hidup ini, sesungguhnya banyak peristiwa yang dapat menjadi guru bagi kita untuk belajar, apabila ada kerendahan hati