Wahai para calon suami dan para suami Ini tentang seorang wanita.. yang kita tidak pernah membesarkan dia, Yang kita tidak pernah turut campur dalam mendidik dia, tatkala dia besar... tatkala dia dewasa. kita datang meminangnya, dan orang tuanya memberikan kepada kita. Dan Allah mengatakan, "wa akhodzna minkum mitsakon gholidho..dan istri-istri kalian itu telah mengambil satu perjanjian besar kepada kalian" Apa perjanjian itu? Saat orang tua wanita mengatakan kepadamu, Saat ayahnya menikahkan putrinya kepadamu, Dia mengatakan : Yaa Fulan! Un kikhuka ala ma amarallohu bihi min imsakin bimarufin au tasrikhin bi ikhsan. . "Wahai fulan, aku nikahkan kau atas perintah Allah Jalla Jallaluh, agar engkau menjaga putriku dengan baik, agar engkau menjaga, merawat putriku dengan baik atau kau lepas dia dengan baik-baik pula" Itu perjanjiannya. Sang ayah mengatakan : yaa fulan, zawazjtuka wa angkahtuka binti, wahai fulan, aku nikahkan kau, aku kawin kau dengan putriku dengan mahar sekian. Itu perjanjian besar sekali. Bagaimana kita tidak pernah membesarkan dan mendidik anaknya, lalu kita bawa pulang kerumah kita. Orang tuanya tidak pernah tahu apakah akan bahagia putrinya dengan kita atau tidak, orang tua merasa takut tapi berharap! Maka, ingatlah kepada sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yg hidup setelah masa jahiliyah, beliau tahu bagaimana lelaki-lelaki menggauli wanita-wanita pada masa itu. Maka beliau berkata, "Jaga wasiatku kepada wanita agar kalian terus berbuat baik kepada mereka" Maka jagalah mereka dengan baik-baik, wahai para suami.... Bertakwalah kepada Allah , Kita mengambil mereka, istri kita dengan amanat dari Allah. Kita mengambil anak perempuannya, memindahkan seorang putri dari orang tuanya kerumah kita itu amanat dari Allah. bertakwalah kalian. Maka berlemah lembutlah wahai pria, kepada para wanitamu.. Terutama kepada istrimu di rumah yang senantiasa setia mendampingimu mengayuh biduk rumah tangga. Baik di arus tenang maupun kencang dalam kehidupan. Karena mereka menikah denganmu, untuk mendapatkan sakinah dalam hidupnya
Selasa, 17 Mei 2016
Wahai para calon suami dan para suami Ini tentang seorang wanita.. yang kita tidak pernah membesarkan dia, Yang kita tidak pernah turut campur dalam mendidik dia, tatkala dia besar... tatkala dia dewasa. kita datang meminangnya, dan orang tuanya memberikan kepada kita. Dan Allah mengatakan, "wa akhodzna minkum mitsakon gholidho..dan istri-istri kalian itu telah mengambil satu perjanjian besar kepada kalian" Apa perjanjian itu? Saat orang tua wanita mengatakan kepadamu, Saat ayahnya menikahkan putrinya kepadamu, Dia mengatakan : Yaa Fulan! Un kikhuka ala ma amarallohu bihi min imsakin bimarufin au tasrikhin bi ikhsan. . "Wahai fulan, aku nikahkan kau atas perintah Allah Jalla Jallaluh, agar engkau menjaga putriku dengan baik, agar engkau menjaga, merawat putriku dengan baik atau kau lepas dia dengan baik-baik pula" Itu perjanjiannya. Sang ayah mengatakan : yaa fulan, zawazjtuka wa angkahtuka binti, wahai fulan, aku nikahkan kau, aku kawin kau dengan putriku dengan mahar sekian. Itu perjanjian besar sekali. Bagaimana kita tidak pernah membesarkan dan mendidik anaknya, lalu kita bawa pulang kerumah kita. Orang tuanya tidak pernah tahu apakah akan bahagia putrinya dengan kita atau tidak, orang tua merasa takut tapi berharap! Maka, ingatlah kepada sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yg hidup setelah masa jahiliyah, beliau tahu bagaimana lelaki-lelaki menggauli wanita-wanita pada masa itu. Maka beliau berkata, "Jaga wasiatku kepada wanita agar kalian terus berbuat baik kepada mereka" Maka jagalah mereka dengan baik-baik, wahai para suami.... Bertakwalah kepada Allah , Kita mengambil mereka, istri kita dengan amanat dari Allah. Kita mengambil anak perempuannya, memindahkan seorang putri dari orang tuanya kerumah kita itu amanat dari Allah. bertakwalah kalian. Maka berlemah lembutlah wahai pria, kepada para wanitamu.. Terutama kepada istrimu di rumah yang senantiasa setia mendampingimu mengayuh biduk rumah tangga. Baik di arus tenang maupun kencang dalam kehidupan. Karena mereka menikah denganmu, untuk mendapatkan sakinah dalam hidupnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar