Yaitu; Wal ‘Ashr, Wal Lail, Wal Fajri, Was Shubhi, Wad- Dhuha, Wan- Nahaari,
dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa betapa berharga dan
pentingnya waktu bagi kehidupan seorang muslim. Dalam sebuah hadis
Rasulullah saw, bersabda:
عن أبى كبشة الأنماري أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ثَلاَثة أُقْسِمُ
عَلَيْهِنَّ وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا فَاحْفَظُوْهُ قَالَ مَا نَقَصَ
مَالٌ عَبْدٌ مِنْ صَدَقَةٍ وَلاَ ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلَمَةً فَصَبَرَ عَلَيْهَا إِلاَّ زَادَهُ اللهُ عِزًّا وَلاَ فَتَحَ عَبْدٌ بَابَ مَسْأَلَةٍ إِلاَّ فَتَحَ اللهُ عَلَيْهِ بَابَ فَقْرٍ
Dari Abi Kabsah al-Anmariy ra. Sesungguhnya Dia mendengar Rasulullah
Saw bersabda: Aku bersumpah atas tiga perkara, akan aku sampaikan
kepada kalian satu hadis, dan hendaklah kalian menjaganya baik-baik.
Harta yang di keluarkan untuk sedekah pasti tidak akan berkurang,
tidaklah seorang hamba yang teraniaya kemudian ia bersabar melainkan
Allah swt akan menambahkan kemuliaan kepadanya dan tidaklah seorang
hamba yang membuka pintu meminta-minta melainkan Allah swt akan membuka
pintu ke fakiran kepadanya. (HR. Tirmidzi)
Ada
tiga pesan Rasulullah Saw, yang harus menjadi perhatian kita bersama
sebagai umatnya yang taat dan setia kepadanya. Tiga pesan ini begitu
amat penting karena Rasulullah Saw memulainya dengan sumpah.
Yang
pertama; harta yang di keluarkan untuk sedekah pasti tidak akan
berkurang, bahkan akan semakin bertambah dan bertambah. Orang yang
mengeluarkan hartanya di jalan Allah swt adalah sebagai bukti bahwa ia
mencintai Allah swt. Karena setiap menusia punya kecenderungan cinta
kepada hartanya, bahkan boleh jadi dengan cinta yang sangat berlebihan
yang dilukiskan dalam al-Qur’an dengan istilah “Hubban Jamma”.
Sehingga ketika ia mengorabankan harta di jalan Allah swt berarti ia
telah mengorbankan cintanya pada harta demi cintanya kepada Allah swt.
Dan ketika seseorang sudah merasakan nikmatnya cinta kepada Allah swt
maka perlahan tapi pasti dia akan merasakan kebahagian yang sejati.
Firman Allah swt , didalam al-Qur’an;
وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون
“Dan siapa yang di jaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. al-Hasyr [59] : 9)
Berderma
didalam ajaran agama tidak mengenal situasi dan kondisi, baik dalam
kondisi sempit maupun lapang, susah maupun senang, sedih maupun bahagia.
Bersedekah
adalah salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan dalam hidup.
Sebaik-baik sedekah adalah harta, bila tidak ada harta yang bisa di
sedekahkan, maka bekerja mencari rezeki yang halal kemudian hasilnya
kita makan itu juga sedekah , menolong orang yang membutuhkan dengan
tenaga, mengajak orang lain mengerjakan kebajikan, menahan diri dari
keburukan, mengucapkan kata-kata yang baik dan lembut bahkan bermuka
ceria dan senyum kepada sesama adalah juga bagian dari sedekah.
Pesan
Rasulullah yang kedua adalah seseorang yang teraniaya kemudian ia bisa
bersabar, maka Allah swt akan menganugerahkan kemuliaan kepadanya.
Dihadapan manusia boleh jadi orang yang teraniaya terkesan terhina namun
tidak disisi Allah swt
Menurut
Prof. Dr Quraish Shihab Sabar adalah menahan gejolak nafsu untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Sabar adalah kekuatan bukan
kelemahan, ia adalah ketekunan bukan kemalasan, ia adalah ketabahan dan
keyakinan bukan keputusasaan. Tidak ada anugerah yang lebih baik dan
lebih lapang melebihi kesabaran. Demikian menurut sabda Rasulullah Saw;
وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءًا خَيْرًا وَ أَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ" متفق عليه
Bahkan dalam al-Qur’an Allah swt berfirman;
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ الزمر: 10
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (Q.S. al-Zumar [39]: 10)
Kemudian
pesan Rasul yang ketiga adalah; janganlah kita menjadi hamba Allah swt
yang memiliki mental peminta-minta.Orang yang hanya ingin menerima tapi
tak mau memberi, yang hanya menuntut hak tapi tak mau menunaikan
kewajiban, yang hidupnya hanya tergantung pada orang lain, tidak
berusaha untuk menjadi orang yang mandiri. Bila mental meminta-minta
tumbuh dalam diri seseorang maka Allah swt akan membukakan kepadanya
pintu kefakiran dan kesusahan. Jadilah kita menjadi seorang muslim yang
memiliki semangat untuk mencari rizki dan karunia Allah swt, meringankan
beban-beban orang lain bukan malah menjadi beban.
Rasulullah Saw bersabda;
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. ( HR. Bukhori Muslim )
Barang
siapa menghendaki agar dirinya menjadi orang yang paling kuat, maka
hendaklah ia bertawakal kepada Allah swt. Barang siapa menghendaki
dirinya menjadi paling kaya, maka hendaklah agar dia lebih mempercayai
apa yang ada di sisi Allah swt dari pada apa yang ada pada dirinya
sendiri. Demikian pesan-pesan Rasulullah Saw, semoga kita menjadi
hamba-hambahnya yang bisa mengikuti petunjuk-petunjuk Allah swt dan
Rasulnya. Amien………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar