CINTAKU KUTEMUKAN DALAM SUJUDKU
Cintaku Kutemukan Kembali Dalam Sujudku…
Mata ini belum juga terpejam. Padahal
jam sudah menunjukkan pagi dini hari jam 2. Akupun mencoba menutup mata
ini, walau rasa gelisah itu tetap saja membelengguku. Tetapi akhirnya
lama kelamaan mata inipun terpejam.
“Arch, kenapa sih tidurku nggak nyaman banget”.
Tiba-tiba matakupun terbangun
lagi. Kulihat jam di meja ternyata aku hanya tidur selama 20 menit.
Akupun merasa resah, mungkin karena aku memikirkan “dia”. Akhirnya
kuputuskan tuk mengambil air wudhu, dan menundukkan hati ini di
hadapanNya.Sudah lama sekali aku tidak mengambil wudhu untuk bertahajud
di hadapanNya.
Ya Tuhan, sudah lama aku merasakan sakit
ini, Mungkin ini memang
salahku karena terlalu banyak berfikir untuk hidupku sendiri dan selalu
mengabaikan keberadaannya disaat dia ada. Dan sampai detik ini aku
masih tersakiti oleh orang-orang yang bermain dengan perasaan ini. Aku
pun mengeluhkan rasa gundahku padaNya. Aku sudah capek dengan rasa ini.
Kenapa Kau uji aku dengan”Cinta”.. Hidupku hanya dibikin layu oleh perasaan
bodoh ini, sempat terbesit ingin melupakan saja.... Kubuka ayat Al Qur’an sebagai
penenang hatiku.Kupikir tidak ada salahnya membaca sekilas, mungkin bisa
membuatku mengantuk. Lalu secara acak pun aku membuka ayat Al-’Ankabut. Baru aku membaca ayat pertama, aku sudah merasa diriku makin bodoh, satu ayat itu artinya:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
Lalu aku lanjutkan ke ayat berikutnya 10-11
Dan di antara manusia ada orang yang
berkata, “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia disakiti (karena
ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab
Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti
akan berkata, “Sesungguhnya kami adalah besertamu.” Bukankah Allah lebih
mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? 11Dan sesungguhnya
Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman, dan sesungguhnya
Dia mengetahui orang-orang yang munafik
Ya ALLAH, entah kenapa aku merasakan
hubungan masalah ini MEMANG tidak ada sangkut pautnya dengan ayat itu,
tetapi aku merasa hatiku terbuka. Aku malu, karena dengan cobaan “Cinta”
hati ini saja aku sudah mengeluh, marah pada Nya.Akupun menggunakan
akal pikiranku utk berfikir bahwa:
Tuhan mengetahui dimana titik terlemah
manusia, dan disitulah dia akan diuji. Dan disinilah, ya disinilah titik
terlemahku saat ini. Dia menginginkan aku untuk bersimpuh duduk kembali
disajadahku, dan merenungkan bahwa hati ini dariNya dan harus
dikembalikan padaNya. Inilah titik terlemahku yang Dia sentuh. Aku
terlalu terlena dengan cintaku, dan ketika aku merasa sakit aku baru
mengingatNya. Aku yakin, kita kembali mengeluh padaNya ketika hati kita
rapuh, dan ini caraNya mengembalikanku untuk mengingatNya. Tiap manusia
pernah melupakan Mu, tapi cobaan kecil itulah tandaMu utk kembali
padaMu. Malunya aku selama ini menghabiskan waktuku hanya untuk mengeluh
dan marah padaNya tentang sakit hatiku, padahal masih banyak harapan
dalam hidupku selain membunuh diriku dalam “Cinta” Akupun teringat di
ayat QS Ar-Ra’du: 11
“Allah tidak akan mengubah nasib seseorang sebelum ia mengubah dirinya.”
Akupun sadar, aku tidak akan bisa
berubah kalau aku hanya selalu memikirkan dan merasakan rasa sakitku,
tapi aku tidak berusaha mengubahnya.
Setelah itu, akupun mencoba menutup hati
ini dengan rasa optimis dan ketenangan, ketenangan dalam cintaNya.
Akupun menutup doaku:
“Tuhan….
Kau ciptakan hati ini untuk merasakannya…
Kau ciptakan mata ini untuk menatapnya…..
Tapi apakah kau ciptakan aku untuknya………
*perenungan bagiku: Allah memberiku
segalanya, dan tidaklah adil jika DIA tdk memberiku cobaan, untuk
bertambah keimananku pd Nya. Dan mungkin selama ini, inilah titik
terlemahku…jadi apapun harus dijalani dgn ikhlas dan yakin pd ALLAH….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar