1. Tembok Ratapan (The Wailing Wall)
Dinding Ratapan (The Wailing Wall)-nya Kaum Yahudi
Ibu Kota Israel yang luasnya sekitar 700 kilometer ini adalah kota
yang berdiri di sekitar pegunungan yang indah. Penuh dengan situs-situs
suci bagi umat berbagai agama, sehingga menjadi magnet bagi wisatawan
dari berbagai penjuru dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan,
misalnya. Dinding bait suci di Jerusalem yang dibangun oleh Raja Salomon
atau Sulaiman dan Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara
Romawi pada 70 Masehi.
Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak ikut hancur karena di tempat
ini berdiam Shekhinah. Dengan demikian, berdoa di tembok ini sama
artinya berdoa kepada Tuhan. Biasanya, peziarah dari berbagai penjuru
dunia juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu tembok ratapan.
Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini
disebut “Tembok Ratapan” karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi
dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa
mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada
sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Panjang tembok ini sebenarnya sekitar 485 meter. Namun kini yang tersisa hanya 60 meter.
Tembok tersebut berbatasan langsung dengan Masjid Al-Aqsa dan Masjid
Omar. Bagi kaum muslim, dinding ini merupakan dasar dari Masjid Suci
Al-Aqsa. Tembok ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah atau mechitza
untuk memisahkan laki-laki dan perempuan karena Yahudi ortodoks saat
berdoa tidak boleh bersama-sama dengan perempuan.
Pada 1948 hingga 1967, Yahudi tidak diperkenankan untuk mendatangi
tembok ini lantaran berada di bawah pengawasan pemerintahan Yordania.
2. Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan Wall Facebook?
Kenapa di Facebook mempunyai Wall (Dinding/Tembok)? Karena pemiliknya
Paus meletakkan kertas di dinding-nya Yahudi
-Mark Zuckerberg- adalah orang Yahudi – walau kabar terakhir dia
mengproklamirkan diri sebagai atheis-, (mungkin) terinspirasi dari salah
satu tempat suci Yahudi di Yerusalem yang bernama Tembok Ratapan.
Dimana kaum Yahudi melakukan ritual ibadah dengan berdoa dan meratapi
dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.
Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa
mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada
celah-celah dinding itu. Itulah (mungkin) inspirasi Facebook Wall, untuk
curhat, dan sebagainya.
3. Tembok Ratapan (Wailing Wall) = Wall Facebook?
Tembok ratapan itu kini masih berdiri, dan masih banyak orang datang ke sana
Misi Yahudi Menguasai Dunia?
untuk berdoa dan meratap, sekaligus menuliskan harapan-harapannya
lalu menyelipkannya ke dinding- dinding tembok itu. Nah, kini ada sebuah
tembok baru yang dibuat di luar tembok ratapan itu. Jika yang datang ke
tembok ratapan sebagian besar adalah orang-orang yahudi, maka di tembok
baru itu, yang datang meratap bukan saja orang-orang yahudi, tetapi
juga orang-orang Muslim dan orang-orang umum.
Mereka dengan leluasa meratap, mengeluarkan keluh kesahnya,
menuliskan harapan-harapannya, dan menghaturkan doa-doanya. Bahkan, jika
Tembok Ratapan di Palestina hanya sedikit pengunjungnya, itu pun tidak
setiap hari, maka tembok yang baru ini selalu dipenuhi oleh pengunjung
dari segala penjuru dunia tiap harinya. Bahkan ada yang setiap hari
tidak pernah meninggalkan tembok baru ini saking khusyuknya ibadah
mereka di tempat itu.
Meski begitu, ia tidak pernah sesak, para pengunjungnya bisa dengan
leluasa mengunjungi tembok-tembok itu. Bahkan, mereka diberikan
kemudahan dengan dibebaskannya mereka membuat privatisasi pada sebagian
tembok tertentu. Mereka bisa menuliskan harapannya, menyelipkan keluh
kesah dan doa-doa panjangnya di dinding- dinding tembok itu, bahkan kini
mereka juga dapat menyelipkan foto-foto diri mereka. Mereka juga dapat
berinteraksi dengan pengunjung lain yang juga menjadi peratap di tembok
itu. Kadang, mereka saling bertukar komentar atas keluhan, harapan, doa,
atau sekadar celoteh kecil yang disisipkan di dinding mereka. Begitu
mudah, begitu akrab, dan begitu alami…
Ya.. tahukah kalian? Kini, tembok ratapan itu bernama Facebook!!! Di
Facebook, kita mengenal istilah wall/dinding. Di sana kita biasa
mencurahkan isi kepala kita, harapan, doa dan sebagainya. Secara
konseptual, ini sama dengan konsep tembok ratapannya orang yahudi.
Bedanya,
tembok ratapan kita itu adalah tembok maya, sementara tembok ratapan orang yahudi itu bersifat nyata.
Ya, di sini kita bisa melihat bagaimana orang yahudi itu mengamalkan
ajaran agamanya, bahkan sampai di dunia maya. Bukankah pemilik dan
penggagas facebook ini adalah orang yahudi?
4. Siapa Mark Zuckerberg?
Mark Zuckerberg Anak Yahudi
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, seorang Yahudi yang lahir di New
York pada 14 Mei 1984. Tahun 1984 adalah tahun dimana George Orwell
menulis dalam bukunya, sebagai deklarasi tahun peperangan untuk
menguasai dunia. Nama lain dari New York adalah Little Israel (Israel
Kecil), karena kota ini menjadi tempat tumbuh subur dan berkembang para
Yahudi di AS.
Zuckerberg mengoperasikan Facebook di seluruh dunia di sebuah kamar
kecil di Harvard, sebuah institusi pendidikan yang dipegang oleh Yahudi.
Dan nama Facebook berakar kata dengan Faceit, sebuah kata yang terkenal
sebagai jargon Yahudi dalam menguasai dunia. Jadi, Facebook bukanlah
sebuah kebetulan.
Saat ini, jutaan orang hinggap di Facebook. Anda akan dianggap mahluk
aneh ketika hidup di kota namun tidak mempunyai account Facebook.
Facebook yang memungkinkan pertama kali orang mengakses jaringan maya
selama 24 jam karena kemudahan GPRS di telefon genggam. Hingga, dengan
mudah, semua orang bisa diketahui keberadaannya.
Dengan mempunyai account Facebook, itu artinya, Anda membiarkan isi hati Anda bicara di depan publik.
5. Sekedar Renungan dan Nasehat
Terus terang hati ini merasa tidak enak melihat banyak status tidak
jelas dan kurang bermanfaat muncul dari account teman-teman. Tidak
mengapa jika yang ditulis atau disampaikan berupa ilmu, nasehat atau
info-info yang bermanfaat. Namun kalau sekedar isi hati, luapan
perasaan, kekecewaan, kegaguman atau entah apapun namanya yang kiranya
tidak bermanfaat maka kiranya tidak perlu ditulis/ disampaikan lewat fb
atau yang lainnya. Selain hal itu sia-sia, hal tersebut juga tidak baik
untuk menjaga ‘privasi’ dan muru’ah/kehormatan diri. Hendaknya kita
senantiasa menjaga waktu kita, jangan hanya dihabiskan untuk sekedar
update status atau membalas/berkomentar pada status- status yang tidak
jelas.
Betapa indah apa yang disampaikan Rasulullah,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : “Telah bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Sebagian dari kebaikan
keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna
baginya.” [Hadis hasan riwayat Tirmidzi (no. 2318) dan lainnya]
6. Waktu yang Sia-Sia Di Depan Facebook
Saudaraku, inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook.
Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook,
bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di
depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi
saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu,
sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan:
“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan
pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu
bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia
akan memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas:
“Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu
tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan
dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul
Kutub Al ‘Ilmiyah).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah
waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh
kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih.
Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan
(mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah
pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu
tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti
kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu:
“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk
sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil,
hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka
sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
7. Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah
Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu
facebook dimanfaatkan untuk dakwah.
Betapa banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat agama yang
dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan
kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut.
Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah
agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik
manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al
Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat
ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Jika Allah
memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih
baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga
orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status,
atau link di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan ratusan orang, lalu
mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook
jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.
Setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati
dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya
menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Dan
fenomena demikian menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni
‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan
fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam
facebook yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga
Kehormatan Diri dan keluarga .
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran
keras kepada kita, “Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang
kamu mau.” (Bukhari).
Beberapa orang sering dgn mudahnya meng-up date status mereka dgn
kata-kata yg tidak jelas, entah apa tujuannya selain untuk numpang
beken, cari perhatian dan pengin ada komen- komen dari lainnya.
> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Capek
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> Aku masih menanti . . .
> Galau..!!
> etc….
8. Adab-Adab Berfacebook
Berikut ini dilampirkan adab-adab mengenai perilaku ataupun sikap
yang harus dilakukan dalam menggunakan jaringan Facebook, yang merupakan
media terbesar yang sedang populer di lingkup kehidupan kita.
1. Sopan.
Baik di dunia nyata maupun dunia maya, bila anda ingin berkenalan
tentunya harus sopan dan jujur. Ketika berteman dengan teman-teman atau
sahabat lainnya, janganlah melupakan peran teman anda sebagai penghubung
anda
yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda. Rosulullah bersabda,
“Kamu semua tidak mungkin dapat bergaul dengan orang lain dengan
menggunakan hartamu saja, tetapi hendaklah seseorang dari kamu semua itu
bergaul dengan mereka, dengan muka yang berseri-seri dan berakhlak yang
baik”
(HR Thabrani, Baihaqi dan lain-lain).
Rosulullah juga bersabda, “Sayapun suka juga bersendagurau, tetapi saya
tidak akan mengucapkan melainkan yang hak.” (HR Thabrani dan Khatib).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rosulullah mengajarkan dalam
pertemanan berlaku sopan dan jujur dalam arti sopan dengan bermuka
berseri-seri dan berakhlak yang baik, serta bila bersendagurau
berlakulah mengucapkan yang hak atau jujur.
2. Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.
Bila anda sedang patah hati atau putus cinta atau kesal setengah mati
karena sesuatu hal atau kekasih pergi dengan perempuan lain, sebaiknya
simpan saja di ruangan pribadi anda. Janganlah mengubarnya di jejaring
ini (diungkapkan dalam status). Jika ingin mendapatkan simpati atau
menumpahkan unek-unek kekesalan anda, teleponlah teman atau sahabat.
Janganlah bertanya pada orang-orang di dunia maya yang diakses oleh
orang banyak. Biasanya seseorang yang kesal atau gagal dalam sesuatu
hubungan mengucapkan kata-kata yang kotor, kata-kata yang rendah dan
bila diucapkan secara langsung dengan suara yang keras dan memaki-maki.
Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Jauhilah kamu semua akan kata kotor, karena Allah tidak suka kepada
kata kotor atau yang menyebabkan timbulnya kata kotor dari orang lain.”
(HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban).
“Seorang mukmin bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang, tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada orang yang kotor katanya, yang
menyebabkan timbulnya kata-kata kotor dari orang lain, juga yang suka
bersuara keras (berteriak-teriak) di pasar-pasar.” (HR Ibnu Abiddunya
dan Thabrani).
3. Jangan curhat dan buka rahasia.
Curhat memang menyenangkan, namun sebaiknya lihat-lihat tempat bila
ingin curhat. Cobalah gunakan cara yang konvensional dibanding
melakukannya di jejaring pertemanan ini. Khan bisa menggunakan email,
telepon atau mengajak teman/sahabat minum kopi bareng-bareng. Jangan
menulis hal-hal yang sangat pribadi ini ke status, karena akan merugikan
sendiri. Kalau pribadi orang lain bagaimana? Membuka rahasia pribadi
saja tidak diperkenankan, apalagi rahasia orang lain. Rosulullah
bersabda,
“Apabila seseorang mengadakan suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka
apa yang dikatakannya itu adalah amanah (yang wajib disimpan baik-baik)”
(HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
“Percakapan itu adalah amanah antara kamu semua” (HR Ibnu Abiddunya).
Jadi menyiar-nyiarkan rahasia itu adalah haram, jika akan menimbulkan
suatu bahaya, namun suatu cela besar jika tidak sampai menimbulkan
bahaya apa-apa.
4. Jangan menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah
Seperti di dunia nyata, di dunia maya pun dituntut untuk menjaga tutur
kata yang baik. Bila anda mencaci maki dengan kata yang kasar, bisa-bisa
anda dinilai sebagai orang yang enggak asyik, dan tentunya akan
menjatuhkan reputasi anda di mata teman-teman. Ada seorang teman
marah-marah, karena seorang temannya menagih hutang di status atau
komentar, dia merasa tersinggung karena seluruh teman tahu akan hal itu.
Perbuatan menghina dan mengejek diharamkan dan dilarang keras oleh
ajaran agama Islam. sebagaimana Allah berkalam,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sesuatu kaum menghina kepada
kaum yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik
dari yang menghinakan. Jangan pula golongan wanita menghina kepada
golongan wanita yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan
lebih baik dari yang menghinakan” (Al-Hujurat ayat 11).
“Janganlah kau ikuti orang yang suka mencela serta berjalan (kesana kemari) menyebarkan fitnah” (Al-Qalam ayat 11).
Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Janganlah kamu semua memaki-maki mereka itu (yakni orang-orang
musyrikin yang terbunuh dalam peperangan Badar), karena tidak ada
sesuatu apapun yang membekasi orang-orang yang mati itu dengan apa-apa
yang kamu semua ucapkan, bahkan hanya menyakiti orang-orang yang masih
hidup saja (seperti keluarga mereka dan lain-lain). Ingatlah bahwa
kata-kata yang rendah itu adalah suatu kehinaan (bagi yang mengucapkan)”
(HR Ibnu Abiddunya dan Nasai).
“Yang amat dicintai dari kamu semua di sisi Allah adalah yang terbaik
akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat
menyesuaikan diri lagi dapat diikuti penyesuaian dirinya itu, sedangkan
yang amat dibenci dari kamu semua itu di sisi Allah adalah orang-orang
yang suka berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara
saudara-saudara, lagi pula yang mencari-cari alasan untuk melepaskan
diri dari kesalahan-kesalahan” (HR Ahmad)
5. Kenali perbedaan antara wall (status) dengan message.
Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi anda sebaiknya tidak
perlu terlalu diekspos. Ingat kan ini juga dibaca oleh orang banyak, dan
kalimat-kalimat nya mungkin lebih cocok jika disampaikan melalui
message di
inbox. Allah berkalam,
“Jika ada seorang fasik datang kepadamu dengan membawa suatu berita, maka periksalah dahulu dengan seksama”
(Al-Hujurat ayat 6).
6. Jangan terlalu sering mengeluh.
Ketika anda punya masalah dengan atasan, rekan kerja atau klien anda,
hindari mengeluhkan hal tersebut di facebook. Ingat status anda dapat
dibaca oleh banyak orang, termasuk atasan dan relasi anda. Coba ingat
lagi, mereka sudah menjadi teman anda kan? Jadi jagalah jempol anda agar
tidak mengetik sembarangan. Mereka akan berfikir bahwa anda tidak
professional. Daripada berkeluh kesah, sebaiknya tuliskan hal-hal yang
positif yang
membuat orang lain bersemangat dan bermotivasi. Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana kalam-Nya,
“Katakanlah : Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar ayat 53).
“Bermohonlah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas”.
(Al-A’raf ayat 55).
7. Jangan sekali-kali membuat profil palsu.
Biasanya hal ini terkati dengan urusan asmara anda yang gagal dan
membuat anda dendam. Mungkin terlintas di benak anda untuk membuat akun
palsu, nama palsu agar mantan pacar atau suami yang telah menyakiti anda
tidak
mengenalnya. Kemudian, anda posting atau membuat status-status hal-hal
yang buruk tentangnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah
bersabda:
“Ada tiga perkara, barangsiapa memiliki semua itu dalam dirinya, maka ia
adalah seorang munafik, sekalipun ia sholat, berpuasa dan mengira bahwa
ia seorang muslim, yaitu jika berkata dusta, jika berjanji menyalahi
dan jika dipercaya berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim).
“Ada empat perkara, barangsiapa yang memiliki semuanya itu dalam
dirinya, maka ia adalah seorang munafik, sedangkan barangsiapa yang
memiliki salah satu dari sifat-sifat itu di dalam dirinya, maka ia
memiliki salah satu kemunafikan, sehingga ia meninggalkan sifat
tersebut. Empat perkara itu adalah jika berbicara dusta, jika berjanji
menyalahi, jika menjanjikan sesuatu bercidera dan jika bermusuhan
berlaku curang” (HR Bukhari dan Muslim).
“Amat besarlah pengkhianatannya jika engkau mengatakan suatu percakapan
kepada saudaramu yang ia dapat mempercayai kata-katamu itu, sedang
engkau sendiri berdusta kepadanya dalam kata-katamu tadi” (HR Bukhari).
“Saya berwasiat kepadamu agar tetap bertakwa kepada Allah, benar dalam
berkata-kata, menunaikan amanah, menepati janji, menyedekahkan makanan
dan merendahkan diri” (HR Abu Na’im).
8. Membalas setiap pesan
Jawablah pesan dari teman anda jika mereka menanyakan sesuatu. Abaikan
saja jika ada yang mengirimkan pesan negative dan jangan terpancing
serta membuang waktu anda dengan menanggapi orang tersebut. Sama saja di
dunia
nyata dengan dunia maya juga dalam bersilaturahmi ke teman atau saudara,
walau sekedar bercakap-cakap, Islam sebagai agama yang sempurna
mengajarkan adab bertamu yaiu “mengucapkan salam”. Dengan mengucapkan
salam berarti anda mendoakan semoga tuan rumah memperoleh keberkahan dan
keselamatan, sebagaimana kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat
An-Nur ayat 27,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang
bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya”.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin
Hnbal disuruh Shafyan bin Umaiyah untuk mengantarkan susu dan makanan
kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berada di
atas lembah. Kaldah langsung menemui Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tanpa mengucapkan salam dan minta izin. Rosulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya keluar kembali dan mengucapkan,
“Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk?”. Inilah ajaran Rosulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya dilakukan oleh setiap
muslim/muslimah.
Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur ayat 27). Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan
rumah” dimana sudah menjadi hal yang lumrah bahwa siapapun yang menjadi
tuan rumah tentu ia tidak ingin melihat tamunya berlaku tidak sopan.
9. Hargai usaha orang lain.
Hargailah usaha orang lain yang membuat tulisan, kutipan, petunjuk, saran ataupun kritik yang membangun. Allah berkalam,
“Kami (Allah) mencatat apa-apa yang telah mereka lakukan dahulu-dahulu
dan apa-apa yang merupakan bekas dari amalan-amalannya itu” (Yaa Siin
ayat 12).
“Akan diberitahukanlah kepada manusia pada hari kiamat itu apa-apa saja
amalan yang dilakukannya dahulu atau belakangan” (Al- Qiyamah ayat 13).
Rosulullah bersabda :
“Tinggalkanlah berbantah-bantahan itu sebab sedikit kebaikannya.
Tinggalkanlah berbantah- bantahan itu, sebab sedikit kemanfaatannya.
Berbantah-bantahan itu hanya menimbulkan perseteruan saja antara sesama
saudara” (HR Thabrani).
“Janganlah engkau berbantah-bantahan dengan saudaramu, jangan pula
bersendagurau dengannya (yang melampaui batas) dan jangan sekali-kali
engkau mengemukakan janji kepadanya akan suatu perjanjian kemudian
engkau tidak menepatinya” (HR Tirmidzi).
Marilah Manfaatkan Facebook untuk
Menyebarkan Kebaikan!!
“Ketika ku mohon pada Allah KEKUATAN,
Allah memberiku kesulitan agar aku kuat
Ketika ku mohon pada Allah KEBIJAKSANAAN,
Allah memberiku masalah agar kupecahkan
Ketika ku mohon pada Allah KESEJAHTERAAN,
Allah memberiku akal untuk berfikir
Ketika ku mohon pada Allah KEBERANIAN,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi”
Artikel ini saya comot dengan sedikit perubahan dan tambahan dari http://donialsiraj.wordpress.com/2011/11/18/arti-wall-dinding-pada-facebook-antara-facebook-dan-yahudi/